Pages

Jumat, 22 Januari 2021

VEGETASI ALAM DAN BENTANG ALAM


VEGETASI ALAM DAN BENTANG ALAM 

Ditinjau dari epitemologinya, istilah biosfer terdiri atas dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, secara harfiah biosfer berarti lapisan hidup, artinya lapisan tempat makhluk hidup atau organisme.

Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan organisme. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut. Sejauh yang diketahui manusia, hanya pada lapisan biosfer inilah dijumpai adanya kehidupan organisme.

Persebaran makhluk hidup di permukaan bumi tidak merata. Persebaran itu tergantung pada beberapa faktor seperti berikut.

1. Perbedaan iklim (klimatik), suhu, curah hujan, kelembapan, dan angin.

2. Keadaan tanah (edafik), humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), air tanah, dan kandungan udara.

3. Tinggi rendahnya permukaan bumi (relief) mempengaruhi pola penyinaran matahari (disebut juga faktor fisiografi).

4. Tindakan manusia (faktor biotik) mengubah bentangan alam yang sudah ada. Misalnya tanah tandus menjadi daerah hutan, hutan menjadi daerah pertanian, dan dengan kemajuan teknologi modern manusia mampu melestarikan kehidupan flora dan fauna.


JENIS-JENIS VEGETASI ALAM MENURUT IKLIM DAN BENTANG ALAM SERTA PERSEBARANNYA

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Vegetasi

Dalam lingkungan kehidupan atau ekosistem terdapat sejumlah makhluk hidup tertentu. Lingkungan kehidupan vegetasi maupun fauna ini mempunyai persebaran yang tidak sama di berbagai daerah di muka bumi. Hal ini disebabkan erat kaitannya dengan bentukan muka bumi.

Vegetasi adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang ada di permukaan bumi dan keadaannya tidak sama untuk beberapa daerah di muka bumi.

Keanekaragaman vegetasi ini dipengaruhi oleh faktor berikut.

a. Faktor Elevasi

Faktor elevasi, yaitu faktor tinggi rendahnya tempat di permukaan bumi. Tempat-tempat yang ketinggiannya berbeda, misalnya dataran rendah, dataran tinggi, dan gunung yang tinggi mengakibatkan perbedaan jenis tumbuh-tumbuhan.

b. Faktor Kesuburan Tanah

Perbedaan tingkat kesuburan tanah di tiap-tiap daerah di muka bumi akan menyebabkan perbedaan flora di daerah tersebut.

 c. Faktor Iklim

Tipe-tipe yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain mengakibatkan corak flora berbeda pula.

d. Faktor Biologis

Faktor biologis timbul dari saling mempengaruhi antara tumbuh- tumbuhan itu sendiri. Selain itu, pengaruh manusia terhadap penyebaran dan kelestarian flora sangat besar.

Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman flora, dapat diketahui jenis, asal maupun penyebarannya.

a. Pohon asli Indonesia

Misalnya: cempaka, trengguli, turi, ketapang, asam, kenanga, kapuk, waringin, perca, duku, manggis, durian, dan lain-lain.


b. Berasal dari Benua Asia

Misalnya: teh dari Tiongkok dan India, kopi dari Arabia.

c. Berasal dari Benua Afrika

Misalnya: pisang kipas, kelapa sawit, dan flamboyan.


d. Berasal dari Benua Amerika

Misalnya: alamanda, enceng gondok, kembang merak, bougenville, nanas, jambu monyet, dan tomat.

Persebaran tumbuh-tumbuhan di permukaan bumi berdasarkan sebagai berikut.

a. Berdasarkan Keadaan Iklim

Persebaran tumbuh-tumbuhan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat, antara lain sebagai berikut.

1) Iklim Laut Sedang

Daerah iklim laut sedang meliputi: Eropa Barat Laut, Islandia Selatan, Kalifornia Utara, Chili Selatan, Tasmania, Victoria Selatan, Australia Selatan, Selandia Baru, Pantai Pasifik Barat, dan Amerika Utara.

Flora asli : hutan lebat

Tanaman : bunga-bungaan, buah-buahan, dan bit gula.

2) Iklim Kontinental Humid

Daerah iklim kontinental humid meliputi: Argentina, Amerika Selatan bagian barat, Tiongkok Utara dan Mancuria, Eropa Tenggara termasuk Ukraina dan Kaukasus Utara.

3) Iklim Musim

Daerah iklim musim meliputi: Nigeria Utara, Jawa, Kuba, Thailand, Tiongkok Selatan, Indo China, Amerika Tengah, Hindia Barat, dan Florida.

Flora alami: padang rumput atau sabana dan pohon-pohon berdaun lebar.

 Tanaman budaya: gandum, kapas, nanas, teh, kopi, kentang, dan kacang tanah.


4) Tropika Arid

Daerahnya meliputi: padang pasir tropika di seluruh dunia yang hampir tidak didiami orang, kecuali di sekitar oase.

Flora: kaktus, semak-semak, dan rumput-rumput kasar.

Hasil tanaman budaya di sekitar oase: gandum, kapas, padi, kurma, dan buah-buahan.

5) Subtropika Humid

Daerah iklim subtropika humid meliputi: Afrika, Australia, Brazillia, India, Tiongkok, Mexico, Rusia bagian selatan, Laut Tengah, dan Amerika Serikat bagian selatan.

Tanaman budaya: tembakau, kapas, sutera, dan rami.

6) Subtropika Kering

Daerahnya: Dataran Tinggi Turki, Spanyol, Australia, Pegunungan Atlas, Afrika Tengah, Afrika Selatan, Mexico, dan Amerika Serikat barat daya.

Tumbuh-tumbuhan: buah anggur, pohon zaitun, dan jeruk.

b. Berdasarkan Tinggi Tempat (Junghun)

Persebaran daerah tumbuh-tumbuhan berdasarkan tinggi tempat dan dihubungkan dengan berbagai tanaman pertanian dan perkebunan oleh J.W . Junghun antara lain sebagai berikut.

1) 0 - 650 m dengan temperatur 26,5o - 22,5oC merupakan daerah panas dengan tanaman yang cocok ialah tebu, tembakau, padi, karet, kakao, kapuk, dan bambu.



2) 650 - 2.500 m daerah sedang, temperatur 22,5o - 18,7oC daerah hutan dan pertanian jagung, padi, pinang, kopi, aren, teh, dan kina.




3) 2.500 - 3.000 m daerah dingin. Temperatur rata-rata 18,7o - 13oC daerah hutan kabut dengan pohon cemara dan pinus.



4) 3.000 - 4.500 m tidak ada tanaman karena sangat dingin dan merupakan batas salju. Contoh pada Puncak Jaya Wijaya dengan temperatur rata-rata antara 8o - 0oC.


c. Berdasarkan Tinggi Tempat (Lanpoole)

Lanpoole membedakan daerah tumbuh-tumbuhan berdasarkan tinggi tempat yang berakibat adanya perbedaan suhu seperti berikut.

1) Hutan dataran rendah (0 - 300 m)

Hutan ini mempunyai jenis-jenis pohon besar, lurus, dan tinggi dengan pangkal berakar kuat.

2) Hutan kaki gunung (300 - 1.650 m)


Pohon di hutan ini lebih pendek daripada hutan di dataran rendah.

3) Hutan lumut (1.650 - 2.250 m)

Pohon-pohonnya mempunyai daun lebih kecil atau mempunyai daun-daun berbentuk jarum.

4) Hutan lumut (1.500 - 2.000 m sebagai batas bawah dan 2.500 - 3.000 m sebagai batas teratas)

Rata-rata temperatur sekitar 10oC. Kelembapannya sangat tinggi sehingga banyak kabut. Pohon-pohonnya rendah, batang dan dahannya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan lumut.

5) Hutan gunung tinggi (3.000 - 3.500 m) sebagai batas terbawah ke atas Pohon-pohonnya lebih tinggi daripada hutan lumut. Biasanya hidup bergerombol dan dipisahkan oleh padang rumput.

2. Berbagai Macam Habitat/Bioma di Bumi

Oleh karena permukaan bumi ini berbeda sesuai dengan lintang dan ketinggiannya maka terbentuklah berbagai macam tempat di biosfer yang disebut habitat/bioma sebagai berikut.

a. Daerah Padang Rumput

Daerah padang rumput mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1) Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika.

2) Curah hujan pada umumnya antara 25 - 50 cm per tahun.

3) Hujan yang tidak teratur, porosito, dan drainase mengakibatkan tumbuhan sulit mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini ialah rumput.

4) Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti di Amerika Utara, rumputnya mencapai 3 m, misalnya: rumput-rumput bluestem dan India Grasses.

b. Daerah Gurun

Tumbuhan yang hidup di gurun pada umumnya tumbuh menahun. Untuk beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat maka tumbuhan itu berdaun kecil atau tidak berdaun dan berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam. Ciri- ciri daerah gurun sebagai berikut.

1) Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropika dan berbatasan dengan padang rumput.

2) Curah hujan rendah, 25 cm atau kurang per tahun.

3) Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, suhu siang hari sangat tinggi yang bisa mencapai 40oC atau lebih pada musim panas.

4) Suhu malam hari biasanya rendah.

5) Amplitudo siang dan malam hari sangat besar.


c. Daerah Tundra

Ciri-ciri daerah tundra, yaitu sebagai berikut.

1) Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di daerah lingkaran kutub utara.

2) Daerahnya beriklim kutub, dengan musim dingin yang panjang serta gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus- menerus.

3) Daerah tundra di kutub ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan karena matahari hanya mencapai

 4) Pada daerah tundra tidak ada pohon yang tinggi. Pohon yang ada terlihat pendek seperti semak dan di daerah ini banyak terdapat lumut, terutama sphagnum dan tichens.

5) Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan dingin sehingga mereka akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.


d. Daerah Hutan Basah

Ciri-ciri daerah hutan basah, yaitu sebagai berikut.

1) Daerah hutan basah tropika terdapat banyak spesies pepohonan, yang berlainan satu dengan lainnya.

2) Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan, terutama tentang keadaan ekologinya dan banyaknya spesies.

3) Cukup mendapatkan air sepanjang tahun sehingga komunitas hutan tersebut akan kompleks.

Contoh: Hutan basah yang terdapat di daerah tropika dan subtropika yang berada di Indonesia, Australia Utara, Irian Timur, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah.

4) Jenis pohonnya tinggi antara 20 - 40 m dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga hutan menjadi gelap.

5) Terdapat perubahan-perubahan iklim mikro dari tudung hutan ke bawah sampai ke dasar hutan.

6) Terdapat tumbuhan yang khas, yaitu liana dan epifit. Misalnya: rotan dan anggrek.


e. Daerah Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri-ciri hutan gugur yang khas di daerah yang beriklim sedang, yaitu sebagai berikut.

1) Curah hujan merata sepanjang tahun antara 75 - 100 cm per tahun dan adanya musim dingin dan musim panas.

2) Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin, yang ada tinggal bijinya.

3) Perbedaan hutan gugur dan hutan basah, yaitu dalam kepadatan pohonnya. Untuk hutan gugur pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit.


f. Daerah Taiga

Ciri-ciri daerah taiga, yaitu sebagai berikut.

1) Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifer, spruce, alder, dan juniper.

2) Daerah taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi bagian utara.

3) Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri atas satu spesies pohon.

4) Masa pertumbuhan flora dan musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Suhu pada musim dingin sangat rendah.

3. Pola Penyebaran Vegetasi di Wilayah Perairan Berbeda Pada Habitat Air Tawar dan Habitat Air Laut

a. Habitat Air Tawar

Yang termasuk habitat air tawar adalah sungai, kolam, danau, dan rawa. Ciri-ciri habitat air tawar, yaitu sebagai berikut.

1) Adanya aliran air dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca meskipun tidak begitu besar seperti habitat di darat.

2) Secara fisik dan biologi, habitat air tawar adalah sebagai perantara habitat air laut dan habitat darat.

 3) Kadar garam rendah, bahkan lebih rendah daripada kadar garam di dalam tubuh suatu organisme.


b. Habitat Laut

Kadar garam di laut tidak sama, ada yang tinggi, yaitu daerah tropika dan ada yang rendah, yaitu daerah yang jauh dari khatulistiwa. Kadar garam ini berpengaruh terhadap keseimbangan air dan organisme yang hidup di laut. Pada hakikatnya habitat laut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu fotik, daerah yang cukup mendapat intensitas cahaya, terdapat di daerah-daerah pasang surut, neuratik, dan litoral, serta afotik, yaitu daerah yang kurang/tidak mendapat cahaya.




sumber :buku bse.kemdikbud.

              Google Search Engine 





0 komentar:

Posting Komentar